Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang pemain sepakbola yang baik, bahkan kalau mungkin menjadi bintang sepakbola. Dalam memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina.
Untuk meningkatkan dan mencapai prestasi alangkah baiknya jika semenjak anak-anak telah mendapatkan pelatihan olahraga khususnya olahraga sepakbola secara benar, teratur dan terarah. Dalam pelatihan olahraga, untuk dapat mencapai prestasi yang tinggi harus memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya adalah teknik dasar dari olahraga tersebut. Begitu juga dalam olahraga sepakbola, apabila kita menguasai teknik dasar dengan baik, maka kita dapat bermain dengan baik. Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerjasama tim yang baik. Menurut Sukatamsi (1988: 12) mengatakan bahwa untuk dapat mencapai kerjasama tim yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola.
Jan 22, 2012 - MENERIMA KUNJUNGAN ADINDA2 DAN LATIHAN MINGGUAN - Assalamualaikum w.b.t Pada latihan 18hb Januari 2019 gelanggang. Nah lalu bagaimana cara melihat program latihan itu baik? Program latihan yang baik ialah apabila atlet dengan mudah (senang) melakukan latihan, membuat pemain tambah rajin berlatih. Selain itu yang paling utama adalah dapat menggapai tujuan (juara, lolos dan lain-lain). Nah itulah program latihan.
Semua pemain sepakbola harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola karena orang akan menilai sampai di mana teknik dan skill pemain dalam menendang bola, mengumpan bola, menyundul bola, menggiring bola dan menembakan bola ke gawang lawan untuk menciptakan gol. Oleh karena itu tanpa memperhatikan teknik-teknik dasar bermain sepakbola dengan baik untuk selanjutnya pemain akan dalam bermain sepakbola. Penguasaan bola merupakan bagian yang penting dalam setiap permainan. Setiap pemain atau tim berusaha untu dapat menguasai bola, karena hanya dengan menguasai bola gol dapat terjadi. Setelah bola dapat dikuasai, pemain atau tim akan berusaha supaya bola tidak mudah hilang atau direbut lawan. Oleh karena itu pemain harus dituntut untuk memiliki penguasaan bola.
Penguasaan bola dapat ditunjukan dengan kemampuan seorang pemain dalam menggiring bola. Sedangkan untuk memiliki kesempatan memasuki daerah lawan dan kesempatan memasukkan bola dibutuhkan keterampilan menggiring bola. Dalam menggiring bola seorang pemain harus dapat merubah arah dan melewati lawan dengan cepat serta harus dapat menggunakan seluruh bagian kakinya sesuai dengan yang ingin dicapai. Untuk dapat melakukan semua itu sangat dibutuhkan unsur fisik karena dukungan fisik yang baik diharapkan seorang pemain atau atlet akan dapat bermain dengan baik pula. Selain itu apabila pemain memiliki kondisi fisik yang baik akan memiliki beberapa keuntungan yang akan menjadikan pemain dapat: meningkatan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan lain-lain dari komponen kondisi fisik, pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, respon atau tanggapan yang cepat dari organisme tubuh kita, apabila sewaktu-waktu respon atau tanggapan sedemikian diperlukan.
Selain itu apabila kondisi fisik atlet baik, maka ia akan lebih cepat pula menguasai teknik-teknik gerakan yang dilatihkan. Secara psikologi ada keuntungannya, karena atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik akan merasa lebih percaya diri dan lebih siap dalam menghadapi tantangan–tantangan latihan dan pertandingan. Kelenturan juga dibutuhkan dalam pergelangan kaki, karena dalam menggiring bola akan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, kura -kura kaki bagian dalam, kura-kura kaki bagian luar dan kura-kura kaki bagian atas atau kaki penuh. Dalam menggiring bola ini, kelenturan pergelangan kaki tidak berperan penuh, dalam arti tidak harus menggunakan kelentukan maksimal. Setiap pemain dalam menggerakkan pergelangan kakinya pada saat menggiring bola, kelentukan yang dibutuhkan atau sudut yang dibutuhkan pergelangan kaki sesuai dengan kekinginan pemain (pemain merasa rileks atau sesuai dengan gayanya).
Dari pendapat-pedapat di atas, keterampilan menggiring bola dapat diartikan kemampuan seseorang untuk meggunakan kakinya, mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Luxbacher (1998: 47) mengatakan bahwa menggiring bola dalam sepak bola memiliki fungsi yang sama dengan bolabasket yaitu memungkinkan pemain untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang yang terbuka. Pemain dapat menggunakan berbagai bagian kaki ( inside, outside, instep, telapak kaki) untuk mengontrol bola sambil terus menggiring bola. Beberapa orang menanggap penggiringan bola lebih sebagai seni daripada keterampilan. Pemain dapat mengembangkan gayanya sendiri atau berimprovisasi dalam menggiringbola selama tetap mencapai sasaran utama yaitu mengalahkan lawan sambil tetap menguasai bola. Sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa menggiring bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh pemain sambil lari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan lawan.
Adapun tujuan menggiring bola menurut Sukatamsi (1988: 158) adalah. Menggiring bola menggunakan kura-kura kaki bagian dalam akan mempermudah melindungi bola dari lawan atau bola tetap berada dalam penguasaan pemain, hal ini menyebabkan lawan menemui kesulitan untuk merampas bola. Hal ini sesuai dengan pendapat A. Sarumpaet (1992: 25) yaitu jika pemain yang menggiring bola selalu diikuti atau dibayangi oleh lawan maka cara menggiring bola seperti inilah yang lebih baik dilakukan karena bola selalu berada di antara kedua kaki dengan lain perkataan bola selalu dapat dilindungi. Disamping itu kalau menggiring bola menggunakan kura-kura kaki bagian dalam pemain dapat mudah merubah arah bila dihadang oleh lawannya. Dalam pelaksanaan menggiring bola zig-zag melewati pancang atau lawan dapat dilakukan dengan menggunakan kedua kaki bergantian, kaki kanan saja atau kaki kiri saja, adapun cara pelaksanaannya menurut Sukatamsi (1988: 169) adalah sebagai berikut: Menggiring bola zig-zag melampaui pancang atau lawan dengan menggunakan kaki kanan dan kaki kiri bergantian, bola didorong menggunakan kura-kura kaki bagian dalam. Waktu melampaui di sebelah kanan tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian dalam kaki kanan sedangkan pada waktu melampaui di sebelah kiri tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian dalam kaki kiri.
Menggiring bola zig-zag melampaui pancang atau lawan dengan menggunakan kaki sebelah kiri saja, yaitu dengan cara: waktu melampaui di sebelah kanan tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian luar dan pada waktu melampaui di sebelah kiri tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian dalam.cara: waktu melampaui di sebelah kanan tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian dalam dan pada waktu melampaui di sebelah kiri tiang pancang/lawan digunakan kura-kura kaki bagian luar. Dari beberapa pengertian tersebut, kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Jadi gerakan yang dilakukan oleh otot-otot tungkai akan menghasilkan gerakan aktivitas seperti menendang, berjalan, melompat dan lain sebagainya.
Dimana garakan tersebut dibutuhkan dalam melakukan gerakan olahraga, terutama cabang olahraga yang dominan menggunakan kaki separti: sepakbola, pencaksilat, bersepada dan masih banyak lainnya. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Sebagian otot tubuh ini melekat pada kerangka otot yang dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak tertentu. Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapatkan rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis, dingin dan lain-lain. Syaifuddin (1997: 41) mengatakan bahwa dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan saraf motoris. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka kita dapat menjaga bahkan meningkatkan unsur kekuatan, sehingga dapat menunjang dalam meningkatkan prestasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan/ strength adalah kemampuan otot membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Oleh karena itu latihan-latihan yang cocok untuk dapat membantu mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan ( resistance exercise) dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban, beban itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri ataupun beban bobot dari luar ( extance resistance).
Beban tersebut harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin. Macam-macam kelentukan menurut Suharno (1986: 50) antara lain: (1) Kelentukan umum, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dimana sangat berguna dalam gerakan olahraga pada umumnya dan menghadapi hidup sehari-hari. Kelentukan sendi-sendi tidak mengganggu/menghambat gerakan dalam olahraga apa saja dan pekerjaan umum sesuai dengan situasi, (2) Kelentukan khusus, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dan berseni dalam satu cabang olahraga. Tuntutan masing-masing cabang olahraga terhadap kelentukan sangat berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya atas dasar perbedaan teknik masing-masing cabang olahraga dan teknik bertanding yang digunakan.
Luxbacher (1998: 49) berpendapat bahwa dalam beberapa situasi pemain tidak perlu melakukan dribble dengan kontrol yang rapat, misalkan dalam situasi yang menguntungkan di pertahanan lawan. Dalam situasi tersebut pemain harus mampu menggiring bola dengan kecepatan penuh, jangan biarkan bola rapat dengan kaki, tapi sebaliknya dorong bola beberapa kaki ke depan ke arah ruang yang terbuka, berlari dengan cepat dan kemudian mendorongnya kembali menggunakan seluruh permukaan instep atau outside-of-the-foot. Sebelum impac dengan bola. Kaki dalam menggerakkan instep atau outside-of-the-foot memerlukan kelentukan pergelangan kaki.
Untuk meningkatkan kekuatan otot, latihan yang sering digunakan pelatih adalah weight training, circuit training, dan interval training, disamping bentuk-bentuk latihan yang lain. Weight training adalah bentuk latihan yang bertujuan mengembangkan dan memperkuat. Ini berarti otot yang mempunyai volume besar kekuatannya juga besar. “umumnya diketahui suatu otot dipengaruhi oleh unsur struktural otot itu, khususnya volume. Telah diketahui bahwa kekuatan otot meningkat sesuai dengan volume otot” (Straoss, 1988: 7).
Selain kekuatan otot tungkai, kondisi fisik lain yang penting adalah kelentukan. Pada saat menggiring bola kelentukan pergelangan kaki dibutuhkan untuk melakukan gerakan-gerakan lari sehingga dalam menggiring bola bisa lebih cepat.
Oleh karena itu timbul dugaan bahwa kelentukan pergelangan kaki mempunyai hubungan dengan keterampilan menggiring bola, artinya seorang pemain yang memiliki kelentukan baik diharapkan dapat menambah keterampilan menggiring bola dengan lebih baik. Oleh karena itu apabila dari kedua variabel di atas dihubungkan secara bersama-sama, diduga juga mempunyai hubungan yang positif dengan keterampilan menggiring bola. Artinya apabila seseorang pemain sepak bola berlatih menggiring bola secara terus menerus akan dapat menambah keterampilan menggiring bolanya, dan dengan didukung kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki yang baik, diharapkan keterampilan menggiring bolanya akan lebih memadai. Komponen kondisi fisik (Bompa, 1990: 29) sebagai komponen kesegaran biometrik dimana komponen kesegaran motorik terdiri dari dua kelompok komponen, masing-masing adalah kelompok kesegaran jasmani yaitu: 1) kesegaran otot, 2) kesegaran kardiovaskuler, 3) kesegaran keseimbangan jumlah dalam tubuh dan 4) kesegaran kelentukan.
Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran motorik yang terdiri dari: 1) koordinasi gerak, 2) keseimbangan, 3) kecepatan, 4) kelincahan, 5) daya ledak otot. Dalam latihan kondisi fisik, dapat dibedakan menjadi dua macam program latihan. Pertama program latihan peningkatan kondisi fisik baik perkomponen maupun secara keseluruhan. Hal ini dilaksanakan bila berdasarkan tes awal pemain yang bersangkutan belum berada dalam status kondisi fisik yang diperlukan untuk pertandingan-pertandingan yang akan dilakukannya. Misalnya pada saat tes seorang pemain sepak bola mempunyai VO 2max 45 ml/kg/menit. Sedang menurut kenyataan yang diperlukan, bagi pemain sepak bola dalam kondisi puncak adalah (56-70) ml/kg/menit, maka seorang pelatih kemudian menyusun program latihan endurance bagi pemain tersebut sedemikian rupa sehingga pada saat turnamen berlangsung pemain yang dimaksud dengan status VO 2 max-nya sudah mencapai (56-70) ml/kg/menit dan sebagainya.
Komponen kondisi fisik (Bompa, 1990: 29) sebagai komponen kesegaran biometrik dimana komponen kesegaran motorik terdiri dari dua kelompok komponen, masing-masing adalah kelompok kesegaran jasmani yaitu: 1) kesegaran otot, 2) kesegaran kardiovaskuler, 3) kesegaran keseimbangan jumlah dalam tubuh dan 4) kesegaran kelentukan. Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran motorik yang terdiri dari: 1) koordinasi gerak, 2) keseimbangan, 3) kecepatan, 4) kelincahan, 5) daya ledak otot.